Sejarah Desa Kalibandung: Pemekaran dari Desa Sungai Asam
Desa Kalibandung, yang terletak di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, merupakan hasil dari pemekaran Desa Sungai Asam. Terbentuknya desa ini pada tanggal 12 Desember 2012 tidak terlepas dari perjuangan panjang dan upaya keras yang dilakukan oleh para tokoh masyarakat setempat. Perjuangan ini terutama terlihat dalam proses penetapan batas wilayah desa yang sering kali penuh tantangan.
Proses Pemekaran dan Pembentukan Desa
Pemekaran Desa Kalibandung bukanlah sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba. Proses ini dimulai dengan keinginan masyarakat untuk memiliki desa yang lebih mandiri dan mampu mengelola sumber daya serta pemerintahan desa secara lebih efektif. Tokoh-tokoh masyarakat seperti M. Sakir, Andrianus Anai, Sanhaji, dan Sumardi, yang pada saat itu menjabat sebagai Kepala Desa Sungai Asam, memainkan peran penting dalam mewujudkan keinginan tersebut.
Mereka secara aktif melakukan berbagai langkah, mulai dari pengajuan proposal pemekaran ke pemerintah daerah hingga mengikuti berbagai rapat dan diskusi yang melibatkan banyak pihak. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah penetapan batas wilayah desa. Banyak perdebatan terjadi mengenai batas-batas ini, yang memerlukan mediasi dan kompromi dari semua pihak yang terlibat. Akhirnya, setelah melalui proses yang panjang dan melelahkan, pemekaran Desa Kalibandung disetujui dan resmi terbentuk pada tanggal 12 Desember 2012.
Tokoh-tokoh Kunci dalam Pembentukan Desa
- M. Sakir : Sebagai salah satu inisiator utama, M. Sakir dikenal gigih dalam memperjuangkan pemekaran desa. Dia sering kali menjadi juru bicara masyarakat dalam berbagai forum diskusi dengan pemerintah daerah.
- Andrianus Anai : Andrianus juga berperan aktif dalam proses ini, terutama dalam hal advokasi dan komunikasi dengan pihak-pihak terkait. Dia memastikan bahwa suara masyarakat terdengar dan diperhitungkan dalam setiap keputusan.
- Sanhaji : Tokoh yang juga memainkan peran penting dalam pembentukan desa. Sanhaji berfokus pada pengumpulan data dan dokumen yang diperlukan untuk mendukung proposal pemekaran.
- Sumardi : Sebagai Kepala Desa Induk, Sumardi memberikan dukungan penuh terhadap upaya pemekaran. Dia memfasilitasi berbagai pertemuan dan mediasi yang diperlukan untuk mencapai kesepakatan.
Asal Usul Nama Kalibandung
Nama "Kalibandung" diambil dari dua kampung yang penduduknya paling banyak di wilayah tersebut, yaitu Kampung Riak Bandung dan Kampung Kaliampok. Nama ini dipilih untuk mencerminkan identitas dan warisan budaya dari kedua kampung tersebut.
- Kaliampok : Kata "Kali" diambil dari nama Kampung Kaliampok, yang terkenal dengan sungainya. Sungai ini memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, baik sebagai sumber air maupun jalur transportasi.
- Riak Bandung : Kata "Bandung" diambil dari nama Kampung Riak Bandung, yang kini menjadi pusat desa di Desa Kalibandung. "Bandung" dalam konteks ini merujuk pada sejenis kapal air yang di atasnya terdapat bangunan rumah, mencerminkan keterikatan masyarakat dengan kehidupan di atas air.
Nama Kalibandung dengan demikian mengandung filosofi yang mendalam: "Kali" melambangkan sungai sebagai sumber kehidupan, sementara "Bandung" melambangkan kapal air yang mencerminkan mobilitas dan adaptasi masyarakat terhadap lingkungan air.
Perjalanan menuju pembentukan Desa Kalibandung tidaklah mudah. Selain tantangan dalam penetapan batas wilayah, masyarakat juga harus menghadapi berbagai masalah logistik dan birokrasi. Banyak rapat dan diskusi yang harus dilakukan, sering kali hingga larut malam, untuk mencapai konsensus.
Namun, berkat kerja keras dan semangat gotong royong, masyarakat Desa Kalibandung berhasil mengatasi semua rintangan tersebut. Mereka membuktikan bahwa dengan tekad yang kuat dan kerjasama, perubahan yang diinginkan dapat tercapai.
Sejak terbentuknya Desa Kalibandung, banyak perubahan positif yang telah terjadi. Pembangunan infrastruktur, seperti jalan dan jembatan, telah memudahkan akses transportasi dan meningkatkan konektivitas dengan desa-desa tetangga. Fasilitas pendidikan dan kesehatan juga telah ditingkatkan, memberikan manfaat besar bagi warga desa.
Desa Kalibandung kini terus berkembang dengan semangat kemandirian. Pemerintah desa, bersama dengan masyarakat, terus bekerja keras untuk meningkatkan kualitas hidup warga. Berbagai program pemberdayaan ekonomi dan sosial telah diluncurkan, termasuk pengembangan pertanian organik, kerajinan tangan, dan usaha kecil menengah.
Sejarah Desa Kalibandung adalah kisah tentang perjuangan, kerjasama, dan ketekunan. Dari awalnya sebagai bagian dari Desa Sungai Asam, hingga akhirnya menjadi desa mandiri, Kalibandung telah melalui perjalanan panjang yang penuh tantangan. Dengan nama yang sarat makna dan sejarah yang kaya, Desa Kalibandung kini siap melangkah ke masa depan dengan optimisme dan keyakinan.
Peran para tokoh masyarakat dalam pembentukan desa ini tidak akan pernah terlupakan. Mereka adalah pahlawan lokal yang telah memberikan kontribusi besar bagi kemajuan Desa Kalibandung. Dengan terus mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong, Desa Kalibandung akan terus berkembang dan memberikan manfaat bagi generasi mendatang.
**tulisan sejarah singkat desa kalibandung ini masih jauh dari kata sempurna, jika ada tokoh penting lain yang belum disebut atau ketidak sesuain tempat dan informasi yang kami dapatkan kami mohon maaf. untuk kesempurnaan tulisan ini kami sangat berharap kepada masyarakat desa kalibandung khususnya untuk memberikan saran dan masukan di masa akan datang. TERIMAKASIH
Sahrani
22 Juni 2024 17:00:28
Perjuangan terbentuk nya desa tidak mudah , maaf kl sy koreksi karna sy juga bagian dri pendiri desa kali bandung dri awal mula nye mungkin tidak sesingkat uraiyan di atas,