Kemendesa Sebut 20 Persen Dana Desa akan Dialokasikan untuk Program Makan Bergizi Gratis pada 2025
JAKARTA - Yandri Susanto, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) mengungkapkan sebanyak 20% dana desa akan digunakan untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai 2025. Kebijakan ini diumumkan setelah rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto dan beberapa menteri di Istana Presiden Bogor, (3/1/2025).
Yandri mengatakan sumber dana untuk makan siang gratis berasal dari dana desa. Menurutnya dana desa yang akan digunakan sebesar 20% dari Rp 71 triliun di tahun 2025.
Program MBG bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat melalui kerja sama dengan badan usaha milik desa (BUMDes). BUMDes akan menjadi pemasok utama bahan baku untuk program ini, di mana setiap desa akan fokus pada produksi bahan tertentu sesuai dengan potensi lokal.
“Ada desa padi, ada desa jagung, ada desa ikan nila, ada desa melon, dan lain sebagainya. Jadi kita akan menyukseskan makan bergizi gratis,” jelas Yandri melansir dari Berita Satu. Ia menambahkan bahwa bahan baku program akan sepenuhnya berasal dari dalam negeri, sesuai arahan Presiden Prabowo untuk mengutamakan produksi lokal dan mengurangi impor.
“Jadi arahan bapak presiden, makan bergizi gratis itu kerja sama dengan koperasi dan BUMDes. Sepatutnya bahan bakunya dari desa, tidak impor,” tegas Yandri. Ia juga menjelaskan bahwa koperasi di berbagai sektor, seperti telur, sayur, beras, dan ikan, akan berperan aktif dalam menyuplai kebutuhan program ini.
Menteri PDT juga mengapresiasi kesiapan BUMDes dan koperasi dalam mendukung program nasional tersebut. “Ada datanya kok, termasuk koperasi telur, koperasi sayur, koperasi beras, koperasi ikan, dan lain sebagainya. Desa-desa juga melalui BUMDes sudah menyiapkan semuanya,” tambahnya.
Sementara itu, Dadan Hindayana, Kepala Badan Gizi Nasional mengatakan bahwa Program Makan Bergizi Gratis rencana akan dilaksanakan pada 6 Januari 2025 di semua daerah Indonesia. Program ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat desa, terutama dalam meningkatkan kualitas gizi dan kesejahteraan warga.
Kirim Komentar